Dalam hidup ini ada banyak cobaan. Entah itu berupa masalah ataupun kesenangan. Ada yang berhasil melewati ujian demi ujian, namun tidak sedikit juga yang mengalami kegagalan. Bagi yang bisa melewati ujian-ujian tersebut, bisa dipastikan akan bahagia. Namun, yang tidak bisa melewati ujian tersebut akan menyimpang jauh dari kebahagian yang hakiki, meski kita lihat beberapa serba terpenuhi keinginannya.
Biasanya mereka yang gagal akan mengidap penyakit hati. Entah itu khianat, iri hati, tamak, serakah atau penyakit hati lainnya. Lebih parah lagi ketika penyakit hati tersebut sampai mengerogoti pikiran dan raganya, sehingga dari luar bisa kita lihat orang tersebut stress. Penyakit-penyakit seperti ini tidak ada obatnya dalam bentuk kapsul atau tablet. Penyakit hati yang harus diobati ya hatinya lagi. Dan agama adalah sumber dari segala obat, termasuk obat untuk penyakit hati.
Ada banyak cara agar kita bisa terus berpegang teguh atas agama ini, salah satunya adalah dengan mengingat kematian. Kematian adalah peristiwa dimana putusnya semua kenikmatan dunia, dimana ruh tidak lagi berada pada jasad ini. Kematian mengakhiri perjalanan kita di dunia, maka semua yang telah kita kumpulkan di dunia ini akan menjadi sia-sia. Kematian adalah pintu menuju fase kehidupan yang lebih kekal, yaitu akhirat. Di akhirat, kita akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita di dunia ini. Maka bagi mereka yang tidak terlena oleh dunia, berbuat baik selama hidup dan pastinya tunduk dan taat pada perintah Rabbnya, akan mendapatkan kebahagiaan yang kekal, meski mungkin kehidupannya di dunia ini agak sedikit menderita dan kekurangan, namun apalah artinya penderitaan yang sesaat tersebut ketimbang kebahagiaan di akhirat yang kekal, serba dicukupka oleh Rabbnya. Tapi, bagi mereka yang terlena akan dunia ini, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan dunia serta melupakan Rabbnya, maka di akhirat sudah pasti siksa menggu. Dan kenikmatan dunia yang pernah ia kumpulkan dengan cara-cara yang tidak benar, tidak akan terasa manfaatnya sedikitpun. Orang-orang seperti ini pun akan menyesal dan meminta diberi kesempatan untuk mengulang kehidupan di dunia. Namun, semuanya sudah terlambat. Tidak ada lagi kesempatan kembali untuk orang-orang seperti ini.
“Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang adzab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang dzalim: “Ya Rabb kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?” (QS. Ibrahim : 44)
Maka ketika hidup ini terasa berat, tetaplah berjalan pada jalan yang Rabbmu sudah tetapkan. Jangan sampai dunia melenakkanmu hingga akhirnya hatimu akan sakit dan rusak. Ingatlah kematian pasti datang pada setiap orang, tidak peduli setinggi apapun jabatannya. Maka setelah kematian menjemput, semua akan sama dihdapan Allah SWT. Yang membedakan hanyalah bekal amal yang kita kumpulkan selama perjalanan di dunia ini. Dengan mengingat kematian, maka kita tidak akan menyimpan iri terhadap orang lain. Kita boleh saja iri, yaitu ketika kita melihat saudara kita yang kecintaanya sama Allah SWT sangatlah besar. Dengan mengingat kematian. maka kita tidak akan khianat lagi. Ingat, ketika mati dan pernah berkhianat maka tempat kembali kita adalah neraka. Dengan mengingat kematian, maka kita tidak akan sombong lagi. Apa yang mau kita sombongkan?? Materi yang kita punya? atau harta yang kita miliki? toh semua itu tidak akan berguna setelah kematian. Kecuali harta tersebut kita sedekahakan di jalana Allah, baru harta tersebut bisa berguna.
Dengan mengingat kematian, maka hati kita akan perlahan sehat kembali karena kita sadar betul semua yang sifatnya keduniaan akan berkahir di dunia dan tidak akan bisa kita nikmati setelah kita mati. Maka jadikanlah mati sebagai obat dari semua penyakit, dengan begitu perjalanan singkat di dunia ini akan bisa kita leawati dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa mengingatkan kita dengan kematian, sehingga hati kita akan jauh dari penyakit-penyakit hati. 🙂